Selasa, 03 September 2013

Musik Jazz

Musik Jazz
Jaz adalah salah satu ikon budaya musik abad 20 yang lahir di AmerikaSerikat dari proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan
unsur musik Eropa
. Jaz lahir dari suatu komunitas negro di New Orleans (selatanAmerika Serikat) terutama setelah berakhirnya perang saudara Amerika Serikat1886. Kelahiran jaz banyak dikaitkan dengan proses perkembangan musik blues, ragtime, dan be bop yang selalu bersinggungan satu sama lain. Namun, berbeda dengan musik blues, musik jaz pada dasarnya adalah musik instrumental spontan. Kreativitas spontan itu tampak pada permainan improvisasi para pemainnya. Improvisasi adalah tanggapan langsung di tempat atas situasi musikal. Karakteristik permainan improvisasi musik jaz tampak pada pendekatan individual cara bermain para musisinya. Jaz sering dianggap sebagai perkembangan lebih lanjut dari permainan piano yaitu dengan munculnya teknik sinkopasi.


Sinkopasi merupakan suatu teknik permainan yang menunda jatuhnya ketukan nada dari suatu melodi atau lagu. Teknik sinkopasi kemudian diiringi ketukan irama yang tetap sehingga membentuk kesan bertentangan yang dinamis. Teknik sinkopasi yang berasal dari musik ragtime bertemu dengan unsur blue note yang menjadi ciri khas musik blues. Ketiga teknik permainan: improvisasi, sinkopasi, dan blue note membentuk trilogi yang menjadi ciri khas utama musik jaz.


Pada awalnya jaz hanyalah aktivitas bermusik spontan dengan alat musik. Nyanyian kerja, spiritual, dan blues menjadi bentuk awal musik jaz. Tema musik jaz diambil dari musik rakyat, musik hiburan, atau ide spontan. Melodi pokok jaz lalu dikembangkan dalam permainan improvisasi yang disebut chorus, yaitu bagaimana permainan improvisasi sepanjang 32 birama yang bertolak dari suatu progresi akor atau harmoni. Dari improvisasi jaz ini berkembang gaya swing, semacam dorongan rasa khas dalam musik jaz. Swing merupakan dorongan perasaan untuk memberi kesan mengayun, menghentak, atau mendorong suatu perasaan ritmis dinamis yang membuat musik jaz terasa ’jazy’ atau ngejaz. Perasaan swing ini berhubungan dengan gerak dan tekanan hitungan ritme dalam musik jaz yang disebut detak atau hentakan. Perasaan swing (mengayun) menjadi unsur keempat yang menjadi ciri khas musik jaz (Syukur, 2005).

Elemen musik jaz

Musik jaz memiliki beberapa elemen. Menurut Kamien (2004) elemen  tersebut terdiri dari:

1.Tone Color

Jaz umumnya dimainkan oleh kelompok kecil yang terdiri dari 3-8 orang pemain atau oleh kelompok besar (big band) yang terdiri dari 10-15 orang pemain. Ciri dari jaz terletak pada ritme. Ritme yang biasanya dihasilkan oleh piano, bass, tuba, perkusi, banjo atau gitar mempertahankan ketukan. Pemain perkusi modern menghasilkan variasi suara dari beberapa drum dan cymbals. Mereka menggunakan stick, mallets, wire brushes, dan bare hands. Alat musik solo jaz yang utama adalah cornet, trompet, saxophone, piano, clarinet, vibraphone, dan trombone. Jaz mengutamakan brass, woodwind, dan perkusi daripada bowed strings yang mendominasi musik simfoni. Pemain brass menghasilkan variasi nada dengan menggunakan mute (tekanan suara) yang berbeda dan teknik mute. Pertunjukkan jaz biasanya meliputi sesi solo dan ensemble. Misalnya, ensemble yang penuh diikuti oleh solo trompet dan solo clarinet atau duet saxophone dan trompet.

2. Rhythm, Melody, dan Harmony

Sinkopasi dan swing adalah dua hal terpenting pada jaz. Musisi jaz dapat dikatakan bermain swing ketika mereka mengkombinasikan irama yang tenang dengan perasaan gembira dan santai. Musisi jaz dapat menghasilkan perasaan swing ketika mereka memainkan nada secara ringan. Melodi jaz sangat fleksibel, sama seperti pitch pada irama. Mereka menggunakan tangga nada mayor yang mana nada ketiga, kelima, dan ketujuh lebih rendah atau datar (Schwartz, 2003).

Musik jaz dan reaksi emosi


Musik jaz memberikan kesan dan perasaan nyaman dan tenang bagi para pendengarnya sehingga individu yang menyukai musik jenis ini akan menunjukkan emosi yang tenang dan stabil pula. Selain itu individu yang menyukai musik jaz bersikap lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan sesuatu sehingga tidak terlihat adanya masalah emosional pada mereka (Schwartz, 2003).

Tore Sognefest, seorang Master in Music dari Academy of Music melakukan penelitian pengaruh jenis musik terhadap denyut jantung. Setelah subjek penelitian diperdengarkan musik dengan irama lambat, denyut nadi subjek menurun 5 denyut per menit. Hal ini menandakan bahwa musik dengan irama yang lembut dan lambat seperti jaz menimbulkan efek menenangkan dan memberikan efek relaksasi. Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh John Diamond terhadap beberapa orang pekerja mengatakan bahwa musik yang sesuai dengan irama/ritme tubuh manusia seperti jaz biasanya mampu untuk  meningkatkan produktivitas manusia (Pandjaitan, 2001)
Diposting oleh Unknown
onmenit Updated at: Selasa, September 03, 2013

0 komentar:

Posting Komentar